Iklan
SurabayaPos.com - Usai mengikuti aksi demo di depan Gedung DPRD Jawa Timur di Jalan Indrapura, Surabaya, sekitar pukul 17.00 WIB, petang, konvoi kendaraan roda dua mahasiswa beriringan menyusuri jalanan, meninggalkan lokasi demo, gedung wakil rakyat. Di antara sejumlah ruas jalan yang dilalui sambil sesekali menggeber suara knalpot motor, bendera merah putih terus berkibar di pundak remaja putra-putri mengenakan jaket almamater berbagai warna, ciri khas kampus mereka, di Surabaya.
Saat melintas di Jalan Gubernur Suryo, tepatnya di depan Gedung Negara Grahadi beberapa diantara mereka menepi. Yang di boncengan turun kemudian menempelkan sejumlah poster berisi berbagai kalimat yang dipakai saat demo, ditenggerkan di pagar Gedung Negara Grahadi. Usai meletakkan poster-poster itu mereka kemudian berlalu, kembali melajukan motornya. Kamis (26/9/2019).
Bisa ditebak, poster berbagai tulisan itu sebelumnya dipakai aksi di depan DPRD Jatim. Sengaja digantungkan di pagar Gedung Negara Grahadi, untuk mengingatkan semua orang yang melihat bahwa KPK hingga saat ini masih memiliki banyak tugas berat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Tak terkecuali oleh para mahasiswa yang menaruhnya, juga ditujukan kepada Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang harus ikut mengawal aspirasi mahasiswa di Jatim. Agar tuntutan mereka sampai ke pemerintah pusat.
Sementara, petinggi Kepolisian di Jatim menilai aksi mahasiswa di DPRD Jatim berjalan tertib, mulai hari pertama hingga Kamis tadi.
“Saya sebagai Kapolda Jatim terima kasih, sekali lagi terima kasih yang sebesar-besarnya karena aksi turun ke jalan yang berlangsung selama tiga hari ini sangat kondusif dan tak terjadi apa-apa, bukan hanya di Surabaya namun juga di kota/kabupaten di seluruh Jatim," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan.
Pihaknya juga membenarkan mengamankan dua orang yang diduga menjadi provokator, membuat keributan antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Itu tersulut aksi saling dorong hingga kejar-kejaran dan lembar botol minuman kemasan ke sesama kelompok mahasiswa.
Saat aksi saling lempar antar elemen mahasiswa, ternyata juga mengarah ke petugas kepolisian yang menjaga jalannya aksi. Bahkan, petugas juga mengamankan pelempar kapak dan batu ke aparat kepolisian.
Beruntung, kericuhan beberapa menit itu tak ada yang terluka baik dari kelompok mahasiswa maupun polisi. Itu berkat kesigapan petugas melakukan antisipasi agar tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Alhamdulillah aksi mahasiswa berjalan dengan lancar walaupun sempat ada aksi saling lempar, tapi kami berhasil mengamankan dua orang sehingga keadaan bisa kembali kondusif,” tegas Irjen Pol Luki Hermawan.(tji)
