Iklan

SEO
Kamis, 12 September 2019, 12.9.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:50:01Z
Regional

DPRD Jatim Dikunjungi Perempuan Partai Conservative Inggris

Iklan
Surabayapos.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendapat kunjungan tamu dari Partai Conservative Inggris, mereka datang sengaja untuk melakukan study banding dan mencari masukan terkait keterwakilan perempuan di parlemen, Kamis (12/9/2019).



Para politisi perempuan asal negeri Ratu Elizabeth itu dipimpin Chairman Conservative Women Organization, Flew Buher dan International Partai Conservative, Carlotia Redi. Kehadiran para wakil rakyat Inggris itu ditemui anggota DPRD Jatim dari unsur perempuan, Fraksi PKB dan Fraksi PDI Perjuangan.

Usai menemui mereka, Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim, Hj Anik Maslachah mengatakan kehadiran anggota parlemen Inggris dari Partai Conervative itu untuk mengetahui bagaimana jumlah keterwakilan perempuan di DPRD Jatim khususnya dan DPR RI.

“DPRD Jatim dipilih karena keterwakilan perempuan di parlemennya baru mencapai 18,4 persen atau 22 orang dari 120 anggota DPRD Jatim periode 2019-2024. Kebetulan yang terbesar berasal dari Fraksi PKB dari 25 anggota, 11 orang diantaranya dari unsur perempuan,” kata politisi asal Sidoarjo itu.

Lanjut Anik, mereka juga menawarkan kerjasama dengan Perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PPKB) Jatim dalam melakukan pendidikan politik bagi perempuan di Jatim dan strategi meningkatkan keterwakilan perempuan di legislatif.

"Kami menyambut baik tawaran tersebut dan akan kami tindak lanjuti dengan menggelar perempuan lanjutan,” ucap mantan ketua Komisi C DPRD Jatim itu.

Sebaliknya, PPKB Jatim juga ingin belajar soal sistem demokrasi yang baik. Mengingat, sistem pemilu di Indonesia belum dapat menekan biaya politik lantaran masyarakat pemilih masih kurang cerdas dan pragmatis.

“Memang ada plus minus, kalau di sana sebelum menjadi caleg harus membayar biaya administrasi yang cukup besar, kemudian mereka harus door to door mencari dukungan dan menyampaikan visi misi jika terpilih menjadi anggota parlemen, sehingga keterwakilan perempuan di parlemen Inggris juga sedikit,” ungkap Anik.

Sementara di Indonesia, rata-rata caleg perempuan gratis saat mendaftar menjadi caleg melalui parpol karena ada kewajiban sesuai Undang-undang (UU) Pemilu harus ada keterwakilan perempuan 30 persen dari setiap parpol. 

"Tapi untuk mencari dukungan suara, costnya juga besar karena masyarakat pemilih masih pragmatis, kurang cerdas dan tidak rasional,” ucapnya.

Bagi PPKB Jatim, yang paling menarik adalah mereka menawarkan kerjasama terkait vote relationship managemen atau cara mengelola konstituen agar mereka tetap memilih kita dan tak beralih ke orang lain.

"Kalau dikomparasikan pasti ada hal-hal yang sangat bermanfaat,” imbuhnya.

Aisyah Lilia Agustina anggota Fraksi PKB DPRD Jatim lainnya, mengatakan kunjungan anggota parlemen dari Partai Conservative Inggris itu sangat menarik. Karena bisa diterapkan di Indonesia demi kemajuan legislator perempuan maupun demokrasi ke depan.

Saat itu, mereka menceritakan kalau juga memiliki kader laki-laki yang mendonasikan bantuannya termasuk dana untuk caleg perempuan di Partai Conservative. 

"Kalau itu diadopsi tentu akan lebih baik,” kata pemilik sapaan Mbak Ica itu.(tji)
DomaiNesia