Iklan

SEO
Senin, 07 Oktober 2019, 7.10.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:49:31Z
Berita-Terkini

Jatim Peringkat Pertama Kasus Narkoba di Indonesia, F-PDIP DPRD Jatim Dukung Usulan Siswa dan Mahasiswa Tes Urine Narkoba

Iklan
SurabayaPos.com - Ikut prihatin dengan kondisi Jatim yang menempati peringkat pertama kasus penyalahgunaan narkoba, diantara provinsi lainnya di Jatim. Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim mendukung usulan tes urine bagi siswa dan mahasiswa. 


Dengan kenyataan itu, LSM Gerakan Pencegahan Lebih Baik Daripada Pengobatan khususnya terhadap narkoba berharap DPRD Jatim bisa menjalankan langkah preventif untuk mengurangi kasus narkoba, yang terus membahayakan seluruh lapisan masyarakat Jatim.

“Kalau menggunakan data internasional, jika 2 persen lebih dari jumlah penduduk sudah terindikasi menggunakan narkoba, maka itu bisa dikategorikan bahaya. Di Jatim sudah mencapai 2,5 persen dari jumlah penduduk Jatim,” kata anggota F-PDI Perjuangan DPRD Jatim, Hari Putri Lestari usai menerima rombongan LSM Gerakan Pencegahan Lebih Baik Daripada Pengobatan di ruang F-PDI Perjuangan DPRD Jatim, Senin (7/10/2019).

Langkah yang diharapkan bisa dilakukan, diantaranya melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba, kesehatan dan pendidikan. 

"Aspirasi ini sejalan dengan program pemerintah pusat sehingga Fraksi PDI Perjuangan akan meneruskan untuk diperjuangkan di Komisi E nantinya jika AKD sudah terbentuk,” terangnya.

Lanjut Tari, sebelum melakukan langkah-langkah konkrit, pihaknya akan melihat seberapa besar alokasi anggaran yang ada di bidang kesehatan dan pendidikan.

“Selain sosialisasi pencegahan narkoba, tentunya kami juga akan memikirkan terkait rumah rehabilitasi bagi pengguna narkoba, karena berdasarkan masukan LSM tadi jumlahnya masih sangat sedikit di Jatim,” ungkapnya.

Diharapkan, baik melalui kurikulum atau tidak, sosialisasi bahaya narkoba bisa masuk ke lembaga pendidikan mulai dasar hingga pendidikan tinggi. Dia mencontohkan, seperti merebaknya kasus permen jelly mengandung narkoba yang menyasar siswa sekolah dasar. 

“Kami berharap anak-anak SMP, SMA dan mahasiswa juga sudah bisa mulai dibiasakan tes urine saat pendaftaran siswa baru,” harap aktivis buruh itu.

Dia menegaskan, pencegahan lebih penting ketika orang tahu tentang bahaya narkoba. Karena di Undang-undang juga dengan tegas melarang, termasuk sanksinya baik bagi pengguna maupun pengedar. 

"Itu bertujuan menekan angka pengguna maupun pengedar,” tegas Tari.(tji)
DomaiNesia