Iklan

SEO
Minggu, 17 November 2019, 17.11.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:48:50Z

Disebut Punya Aura Positif dan Akan Menjadi Orang Besar

Iklan
SurabayaPos.com - Disebut memiliki aura positif, dan akan menjadi 'orang besar'. Sosok perempuan itu adalah Lia Istifhama atau akrab dengan sapaan Ning Lia. 


Kisah ini berawal dari cerita Arief, sahabat Ning Lia yang menuturkan pengalamannya mendapati sejumlah cerita termasuk dari salah seorang tetangganya, bernama Utami. 

Arief mengatakan, usai Shalat Subuh  tiba-tiba ibu paruh baya itu menghampiri dirinya. Kepadanya, Utami berbisik sambil melontarkan kalimat bernada tanya. 

"Tak ceritani yo, Iki bukan hoaxs (Saya ceritain ya, ini bukan hoaxs). Tadi usai Shalat Subuh di musalah, ada beberapa orang tetanggaku berbincang membahas acara semalam. Dia bilang, O, itu keponakannya Gubernur (Khofifah) yang sering sampeyan ceritakan yang namanya Lia?. 

Ternyata selain cantik, auranya memang terpancar, dia akan menjadi orang besar. Saat itu saya jawab, iya, dia memang dari keluarga pejabat, pasti ada titisan. 

Cerita itu berawal, pada Kamis (14/11/2019), Wisnu Sakti Buana bertemu di sebuah acara dengan Lia Istifhama. Tepatnya di Jalan Margo Rukun IV, Surabaya. Kedua bakal calon Walikota Surabaya dari PDI Perjuangan itu sengaja dipertemukan atau tidak, tidak ada yang berani memastikan. 

Sementara, Dwi Anto Arief, Ketua RT 3 RW 10 yang sekaligus shohibul bait, menyampaikan bahwa yang mempertemukan keduanya merupakan aspirasi warga. Arief pun kemudian menceritakan keinginannya yang sejak lama ingin diwujudkan. 

"Dari awal saya berniat mengundang Kiai Masjkur Hasjim untuk berceramah di tempat saya. Kemudian, keluarga terutama Ibu saya, maunya Ning Lia hadir juga. Ibu saya ngefans dengan Ning Ceria ini. Sedangkan tetangga saya juga ikut usul, agar Pak Wisnu diundang juga dan ternyata warga sepakat," ujar Arief.


Ning Lia sendiri tidak menampik keinginan warga yang hadir di pengajian malam itu. Tanpa beban dan dengan gaya khasnya yang grapyak, dia melontarkan senyum kepada warga. Dan, dia pun bersyukur warga ikut mendoakan dirinya.  

"Benar, mereka mendoakan kami, saya dan Pak Wisnu agar berhasil. Saya mengamini mawon. Toh doanya baik. Masa iya langsung dikaitkan pilwali? Yang penting bagaimana kami (Lia dan Wisnu Sakti) bisa menunjukkan ke publik kalau kami ini rukun, seduluran. Nah, sama dengan nama Margo Rukun. Warganya guyub rukun, dayoh alias tamunya juga rukun," jelas dosen dan aktivis perempuan itu.

Acara pengajian rutin yang berlangsung guyub tersebut juga direspon positif oleh warga sekitar, salah satunya Utami. Utami atau yang di kampungnya akrab disapa Mbak Uut itu pun tak bisa menyembunyikan rasa kagum dan simpatinya dengan sosok Ning Lia. Cerita itu pun berkembang ke banyak orang, termasuk sampai ke Arief.

"Saya akhirnya ketemu secara langsung dengan Ning Lia yang keponakannya Ibu Khofifah. Ternyata huayu (cantik) yow arek'e. Auranya saja terpancar kalau Ning Lia iki bakale dadi (calon) wong gedhe, bakale pemimpin. Ibu-ibu seneng ngerungokno (mendengarkan) ning Lia sholawatan mau (tadi)," tutur Utami.

Dimintai pendapat dan komentarnya soal pujian tersebut, Lia menjawab simpel, dan dengan gaya khas Suroboyoan namun santun, lontaran kalimat yang diucapkan tak menunjukkan kesombongan sebagai anak pejabat dan sosok yang memiliki kharisma.

"Ngapunten sak derenge (mohon maaf sebelumnya), semua orang memiliki bakat dan potensi sebagai pemimpin. Saya juga tidak ada merasa kesombongen lah dengan dikatakan seperti itu. Kalau disyukuri, pasti. Maturnuwun sanget saya ucapkan. Tapi yang jelas saya sebenarnya sama kok dengan yang lainnya yang juga sama-sama memiliki potensi pemimpin," ucap Ning Lia.

Ibu dari dua putera itu menambahkan, keberadaan dirinya yang sering blusukan dan berada di tengah masyarakat berbagai kelas dan tingkatan adalah untuk membangun silahturahmi. 

Termasuk saat datang di HUT ke-1 media online Hallo Jatim di Jalan Kedinding Lor, Surabaya, Minggu (17/11/2019). Selain mengucapkan selamat kepada jajaran redaksi media online Hallo Jatim yang berulang tahun. Lia menyebut, peran media massa sangat penting sebagai penghubung dan penyampai berita ke masyarakat. "Semoga di Ultahnya yang pertama ini media online Hallo Jatim semakin matang dan cerdas dalam mengemban amanat menyampaikan berita yang berkualitas, berimbang dan bertanggung jawab, sesuai UU Pers Nomor 40 tahun 1999," ucapnya.


Lia menambahkan, silaturahmi adalah keharusan. Sesuai dengan perintah agama, itu merupakan hubungan dengan sesama (hablul minannas).  Dengan sering bersilaturahmi insyah allah akan memperbanyak rezeki dan panjang umur, selain yang pasti akan banyak saudara. 

"Intinya, saya turun ke masyarakat ingin membangun silaturahmi, mbangun seduluran. Alhamdulillah itu rezeki yang paling penting," ucap aktivis Nahdliyin yang juga baru dilantik sebagai Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim itu.(tji)

DomaiNesia