Iklan

SEO
Kamis, 28 November 2019, 28.11.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:48:35Z
Berita-TerkiniNasional

George Filip Loswetar, Dirut CMI Tawarkan Program K3

Iklan
SurabayaPos.com - Bertempat di Hotel Best Jalan Kedungsari 29, Surabaya, Jatim, PT Cipta Mandala Indonesia (CMI) membuka seminar Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3).


Direktur CMI, George Filip Loswetar ST, merasa perlu menjadi kepanjangantangan pemerintah yang pada tahun 2020 nanti berharap rakyat Indonesia memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang sadar K3 dan mampu bersaing dengan SDM mancanegara.

Perkembangan dunia industri juga menuntut kesempurnaan keselamatan kerja terutama di bidang pertambangan yang digeluti George.

Lantaran minim, mahalnya biaya pengadaan Terkait K3, George Filip bermitra dengan pihak terkait (pemerintah dan swasta) guna memberikan pendidikan keselamatan lingkungan kerja kepada baik untuk perusahaan bersangkutan maupun tenaga kerja. Pengetahuan dan pendidikan itu diharapkan akan mampu menaikan posisi tawar SDM lokal di dunia industri yang terus mengalami perubahan dan kompetisi sengit.

"Di kawasan Asia, khususnya untuk bidang usaha pertambangan, Indonesia termasuk terbaik jika dibandingkan bahkan dengan negara China sekalipun," jelas Dirut CMI.


Lebih lanjut, lelaki muda itu juga menjelaskan bahwa Indonesia cukup lemah di bidang keselamatan lalu lintas. Menurutnya, kecelakaan tertinggi di negeri ini adalah di jalan raya. Sedangkan kecelakaan kerja di bidang industri tambang tergolong minim.

George juga berharap ke depannya, ada kerja sama erat antara pemerintah di semua level, memberikan pelatihan gratis untuk mengangkat SDM serta memberikan sertifikasi agar berdampak positif bagi tenaga kerja produktif maupun lingkungan kerja.

Sebelumnya, hadir dalam Seminar K3 itu adalah Tjutjuk Supariana anggota legislatif asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Anggota DPRD kota Surabaya yang duduk di komisi D itu juga berharap agar tenaga kerja produktif Kota Surabaya memiliki sertifikat keahlian yang dapat digunakan mengangkat posisi tawar dalam bidangnya. Hal itu terungkap saat seorang penanya di seminar itu bertanya kepadanya.

"Beberapa waktu lalu, kami telah mengkritisi anggaran dinas tenaga kerja yang mengalami penurunan di tahun 2020 ini. Kami sudah menanyakan ke pihak terkait dan mendapat jawaban anggaran Disnaker akan dinaikkan di tahun 2021 mendatang," jelas Bro Tjutjuk.


Dalam seminar itu, pemilik panggilan Brow Tjutjuk pun berharap ke depan, tenaga kerja kota Surabaya mendapatkan pendidikan terkait K3 secara gratis. Disadarinya sertifikasi K3 tersebut memerlukan ongkos yang tidak sedikit dan tidak mungkin dibebankan hanya kepada perusahaan maupun tenaga kerja saja. Tetapi harus juga melibatkan pemerintah.

H. Terubus, S. Kep.NS., M, KKK Pengawas Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur juga hadir menjadi narasumber di seminar yang digagas CMI itu. Di sesi itu, Terubus yang juga Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang tenaga kerja Jatim sempat memberikan door price bagi peserta seminar yang mampu memberikan analisis kritisnya pada materinya. Hadiah itu diberikan kepada seorang peserta seminar bernama Helmi yang mampu memberikan penjelasan terkait revolusi industri generasi 4.0.

Menurut mantan perawat itu, pada dasarnya manusia butuh keselamatan. Manusia yang tidak butuh keselamatan, condong bertindak sembrono.


Lanjut Terubus, perubahan dalam bidang industri, adalah sebuah kepastian. Bahkan pengawas bidang ketenagakerjaan Jatim itu sempat mengutip statement Presiden Amerika Serikat ke 35 yang mengatakan "Perubahan adalah kepastian. Manusia jika hanya mengejar masa lalu dan sekarang, akan ketinggalan masa depan," jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, ia juga menguraikan sejarah perubahan atau revolusi industri gelombang pertama dan kedua yang tidak kita alami namun masih tetap kita rasakan manfaatnya. Hingga berita ini ditulis, anak pegawai kereta api itu masih menjelaskan 10 point' sisi negatif revolusi industri yang menjadi tantangan generasi saat ini.(mnt/tji)
DomaiNesia