Iklan

SEO
Senin, 25 November 2019, 25.11.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:48:41Z
Berita-TerkiniSorotan

Lima Rumah Sakit di Surabaya Tolak Pasien Pemegang KIS

Iklan
SurabayaPos.com - Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila Kota Surabaya mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya, Sabtu (23/11/2019), malam. 


Kedatangan mereka terkait tindakan penolakan terhadap seorang kakek, pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) di rumah sakit tersebut, yakni Poniman (76), yang mengalami kerusakan jaringan hati (Liver). 

Poniman harus menelan kekecewaan lantaran tidak mendapatkan penanganan dokter di rumah sakit. Kedatangan untuk mendapat perawatan ditolak pihak rumah sakit dengan dalih semua kamar untuk pengguna kartu KIS dan BPJS sudah penuh.

Tak terima dengan perlakuan pihak rumah sakit yang dinilainya tidak manusiawi, akhirnya keluarga kakek Poniman melaporkan kejadian tersebut ke Sekretariat MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya, hari itu juga. Dengan harapan bisa  membantu kakek Poniman yang kondisi kesehatannya semakin parah.

Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) Pemuda Pancasila Surabaya, Samsurin menjelaskan, kakek Poniman pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS) dengan nomor 0000789671114 bahkan sempat ditolak di berbagai rumah sakit swasta dan rumah sakit milik pemerintah dengan alasan kamar penuh.


"Seharusnya kakek Poniman mendapatkan penanganan medis secara maksimal, namun ia hanya diberikan pelayanan rawat jalan dengan obat seadanya," ujar Samsurin saat mendampingi keluarga kakek Poniman, di RSUD dr. Soetomo Surabaya, Minggu (24/11/2019), dini hari.

Masih kata Samsurin, melihat kondisi kesehatan Poniman yang kulit badannya sudah berwarna kuning,  seharusnya mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat agar kondisinya segera membaik.

"Kami (Pemuda Pancasila Surabaya) sangat prihatin dengan nasib kakek Poniman yang tidak bisa mendapatkan pelayanan medis secara baik dan benar. Karena sebelumnya kakek Poniman ini sudah ditolak di beberapa rumah sakit, di antaranya, RSUD dr. Soewandi, RSUD dr. Soetomo, RSU PHC, RS Al-Irsyad, dan RS Universitas Airlangga (Unair)," kata Ketua OKK Pemuda Pancasila Surabaya itu. 

Samsurin mengatakan, kedatangan mereka ke RSUD dr. Soetomo juga sesuai instruksi dari Ketua MPW Pemuda Pancasila Jatim yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang selalu menegaskan bahwa, MPC Pemuda Pancasila Kota Surabaya terus menunjukan kepeduliannya terhadap permasalahan yang dialami oleh warga, khususnya terkait pelayanan publik.

"Kami Pemuda Pancasila Kota Surabaya akan terus berjuang dalam membantu warga Kota Surabaya yang kesulitan mendapatkan layanan publik, baik pelayanan kesehatan di rumah sakit. Ini sesuai dengan instruksi Bapak La Nyalla Mahmud Mattalitti selaku Ketua MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur," terang Samsurin.

Saat tiba di ruang UGD RSUD dr. Soetomo, Samsurin bersama para pengurus Pemuda Pancasila Surabaya lainnya langsung meminta kepada pihak RSUD dr. Soetomo untuk memberikan pelayanan medis secara baik dan benar kepada kakek Poniman.

"Kedatangan kita disini untuk meminta agar kakek Poniman yang kemarin sempat ditolak disini dengan alasan kamar penuh agar diberikan perawatan karena kondisi kesehatannya semakin memburuk," katanya.

Petugas jaga yang menerima kedatangan pengurus MPC Pemuda Pancasila itu pun langsung meminta agar kakek Poniman segera dibawa ke UGD RSUD dr. Soetomo untuk segera mendapatkan penanganan medis.

"Silahkan bawa pasien kesini, kita akan segera memberikan penanganan medis kepada pasien," ujar petugas UGD di RSUD dr. Soetomo.

Meskipun kakek Poniman saat ini sudah mendapatkan perawatan inap di RSUD dr. Soetomo, namun Samsurin sangat menyayangkan sistem birokrasi di RSUD milik Pemerintah Provinsi Jatim yang sering kali terkesan menelantarkan pasien yang menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).


Padahal, KIS adalah program Presiden Joko Widodo yang bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu agar mendapatkan layanan kesehatan secara gratis di tengah tingginya biaya perawatan di rumah sakit.

Dengan banyaknya kejadian penolakan oleh rumah sakit kepada warga pemegang KIS, seharusnya menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk mensukseskan program Presiden Joko Widodo.

"Program KIS ini adalah salah satu program Presiden Joko Widodo yang sangat pro terhadap masyarakat kecil. Namun, mengapa pihak rumah sakit seringkali terkesan tidak mendukung program tersebut. Ini harus menjadi perhatian khusus Pemkot Surabaya agar segera mencarikan solusi permasalahan ini agar tidak ada lagi muncul bahasan di kalangan masyarakat jika orang miskin dilarang sakit," tegasnya.

Sementara Ridho Efendi (21), cucu dari kakek Poniman menyampaikan terimakasih kepada Pemuda Pancasila Surabaya atas bantuannya, sehingga kakeknya pemegang kartu KIS itu bisa mendapatkan layanan perawatan medis di Rumah Sakit.

"Terimakasih kasih kepada MPC Pemuda Pancasila Surabaya atas bantuannya, saat ini kakek saya bisa mendapatkan layanan kesehatan dari RSUD dr. Soetomo," kata Ridho.

Sebelumnya, kakeknya sempat ditolak di lima rumah sakit yaitu, RSUD dr. Soewandi, RSUD dr. Soetomo, RSU PHC, RS Al-Irsyad, dan RS Universitas Airlangga (Unair). Alasan penolakan beragam, mulai dari kamar penuh hingga pihak BPJS belum membayar kepada pihak rumah sakit. Padahal kakek Poniman dalam kondisi darurat.

"Saya sangat kecewa atas penolakan dari pihak rumah sakit dengan dalih semua kamar untuk pengguna kartu KIS dan BPJS saat itu sudah penuh. Padahal masih banyak kamar yang kosong. Sedangkan kalau untuk pasien bayar langsung kamarnya pasti ada," keluh Ridho.

Untuk diketahui, KIS adalah Kartu jaminan kesehatan yang tidak memberlakukan iuran kepada pesertanya atau gratis dan dapat digunakan dimana saja termasuk di puskesmas, klinik atau rumah sakit tanpa memerlukan surat rujukan, untuk menikmati fasilitas kesehatan yang lebih tinggi. Kartu Indonesia Sehat juga bisa digunakan lintas wilayah atau dimana saja.(tji/afa)
DomaiNesia