Iklan
Mujiaman dengan istri pertama bernama Wurian Kustina. |
SurabayaPos.com - Beredar kabar bahwa Mujiaman kandidat sebagai Calon Wakil Walikota (Cawawali) Surabaya punya istri dua. Hal ini menjadi viral setelah Wildan Hilmi ZA, ST ketua divisi advokasi KMS-ERJI menyatakan bahwa seorang yang akan maju sebagai pemimpin public seharusnya jujur terkait dirinya, bukan menutupinya.
Lebih kurang dari sebulan ini pihaknya telah mengumpulkan cukup banyak data terkait Mudjiaman yang tidak pernah diungkap kepada public. Bahkan yang diungkap ke public pun penuh dengan manipulasi.
Wildan Hilmi ZA bercerita kepada awak media, "Keluarga yang kokoh syarat bagi terwujudnya masyarakat yang berkualitas dan sejahtera. Apabila bangunan keluarga retak kemudian roboh dan bercerai berai maka akan sulit untuk mewujudkannya. Lantas Apakah Pantas tukang kawin jadi Pemimpin?," katanya. Senin (15/11).
Masih Wildan, “Seperti sebuah usaha marketing, segala kelebihannya dilebih-lebihkan, sementara kekurangannya dihilangkan sehingga Mujiaman digambarkan sosok yang jujur, cerdas dan berpengalaman,” ujarnya saat memulai pembicaraan dengan media.
Lanjut Wildan, "Bila kita teliti penggambarannya tersebut sangat bertolak belakang dengan fakta yang ada. Sampai saat ini publik belum melihat sosok Mujiaman seutuhnya."
Bersumber dari Pemberitaan https://www.ayosurabaya.com/read/2020/09/14/2898/pilkada-surabaya-profil-pasangan-calon-walikota-dan-wakilnya tentang profil keempat calon, hanya pada Mujaman tidak diketahui tanggal kelahirannya. Juga pada berita-berita lain sulit untuk mendapat informasi tanggal kelahirannya. “Kami baru dapat setelah mencari di perpustakaan ITS terkait tanggal kelahirannya yaitu diketahui Mujiaman lahir 17 maret 1968, sedangkan istri pertama 13 Oktober 1968. Hanya selisih tujuh bulan.” terang Wildan yang juga pengurus IKA ITS.
Mujiaman dengan istri kedua bernama Acstantia Haqya Fandri. |
Mujiaman tercatat dua kali melakukan pernikahan, pernikahan pertama tahun 1992 dengan seorang wanita bernama Wurian Kustina yang berasal dari Tuban, yang usianya selisih 7 bulan. Wurian Kustina lahir pada 17 Maret 1968, tercatat dalam keluarga besar Mintoharjo seorang kepala desa, tempat dimana Mujiaman KKN, semasa kuliah di ITS jurusan teknik kimia angkatan 1986.
“Dari pernikahan ini lahir tiga orang anak yaitu Januar Majesty, Rizka Acrylina Taufani dan Gagas Pamungkas," jelasnya sambil menunjukkan foto Mujiaman dengan Wurian Kustina.
Pernikahan yang pertama ini mulai tahun 2014 goyah, dan ada perceraian. Walaupun begitu baru ditahun 2018, Wurian Kustina melaporkan percerian untuk merubah Kartu Keluarga. Sekarang ini Wurian Kustina masih tinggal di Surabaya tepatnya di Apartemen Gunawangsa Manyar Tower B-2321.
Perlu diketahui, selain tinggal disitu tercatat dia menyewakan apartemen lainnya yang bertipe studio di tempat yang sama. Pernikahan yang kedua tahun 2017 dengan seorang janda bernama Acstantia Haqya Fandri. Wanita yang punya usaha jualan baju, dengan nama Tia Jersey. Selain itu Tia biasa ia dipanggil juga pernah menjadi pelatih bulutangkis.
Diketahui, setahun sebelum menikah dengan Mujiaman, baru bercerai dengan suaminya setelah sepuluh tahun menikah dan di karuniai seorang anak.
“Dari pernikahan dengan Actantia, Mujiaman dikaruniai seorang anak usia dua tahun. Dan usia anak ini lebih muda dari cucu pertamanya," terangnya sambil menunjukan poster pilwali yang menunjukan Mujiaman dengan Acstantia Haqya Fandri.
Lebih jauh Wildan mengungkapkan bahwa kawin cerai itu hak masing-masing individu. Akan tetapi sebuah bangunan keluarga yang kokoh syarat terwujudnya masyarakat yang berkualitas sejahtera. Apabila bangunan keluarga retak kemudian roboh dan bercerai berai maka akan sulit untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang tenteram dan berkualitas.
Dan perceraian sendiri adalah perbuatan yang dibenci oleh Tuhan Yang Maha Esa. Memang jika dia mengungkap perilaku demikian tentunya ada sentiment negative yang akan mempertanyakan kepantasannya menjadi seorang pemimpin.
“Kalau jujur tentunya publik akan berpikiran ngatur keluarga saja tidak mampu apalagi ngatur yang lebih besar dari keluarga, serta apakah pantas pemimpin? Dimana pemimpin adalah panutan," tutur Wildan.
Oleh karena itu tag line terkait Mudjiaman pada poster-poster yang beredar dan berbunyi “bersama keluarga memulai visi mulia, Surabaya to the next level” kuat dugaan hanya bahasa marketing, bukan menggambarkan dirinya sebenarnya.
Selain terkait pernikahan penggambaran pengalaman pekerjaan Mujiaman pun kuat dugaan penuh dengan manipulasi.
Awal-awal kemunculan sebagai calon digambarkan bahwa dia lama berkarier di Luar negeri, pada perusahaan Ecolab yang dimiliki oleh Bill Gates. Faktanya dia hanya sebagai agen atau kepanjangan perusaahaan asing di Indonesia.
“Selama Mujiaman bekerja di Ecolab, tercacat Bill Gates belum menjadi pemegang sahamnya, baru setelah Mudjiaman keluar Bill Gates menanamkan uangnya di Ecolab,” pungkas Wildan alumnus ITS angkatan 2010.
Sementara Wurian Kustina ketika dihubungi oleh media melalui nomor 08123007xxx, sampai berita ini ditulis belum memberikan jawaban. Bahkan pertanyaan melalui WA pun juga tidak dibalas. (tim)
Sumber: LiputanIndonesia.co.id