Iklan

SEO
Kamis, 20 Januari 2022, 20.1.22 WIB
Last Updated 2022-06-13T11:44:32Z
Berita-TerkiniBerita-UtamaHukrimPemerintahanPendidikan

Kadisdik Ancam Wartawan Mati, KJJT Akan Mengawal Kinerja Pendidikan Pasuruan

Iklan

Rmol News || Surabaya - Pernyataan yang dianggap sebagai ujaran kebencian dan nada permusuhan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah memantik reaksi keras sejumlah rekan jurnalis. Komunitas Jurnalis Jawa Timur salah satu organisasi wartawan yang mendesak agar Hasbullah dicopot dari jabatannya.


Menurut S. Ade Maulana, Ketua Umum Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT), rekaman video pada 17 Januari 2022 ungkapan Hasbullah di depan pejabat Dinas Pendidikan lainnya dianggap tidak mendidik. Ade menganggap itu akibat pejabat yang tidak melewati seleksi pejabat.


"Seperti omongan preman di jalanan. Pernyataan Hasbullah bikin gaduh di dunia jurnalistik yang lantang ancam bikin mati wartawan, KJJT siap pasang badan," ujar terang pria yang disapa Ade. 


Sebelumnya, ujaran kebencian seorang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan Hasbullah yang mengancam mati wartawan, beredar di kalangan jurnalis. Terdengar kata ancaman ‘mati’ yang ditujukan kepada wartawan dan LSM.

Salah satu tim advokasi PWI Jawa Timur Arie Yoenianto memberi nilai sangat buruk terhadap sikap Hasbullah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan. “Itu sangat buruk, mencerminkan dirinya seorang pejabat yang buruk, " tukas Sama Oen, sapaan akrabnya, Rabu (19/1/2022).

Menurutnya, tulisan atau bentuk produk jurnalistik selama mematuhi etik atau tak memiliki niatan jahat, dipastikan merupakan bagian dari upaya untuk kebaikan.

“Bibit-bibit antikritik seperti ini harus dilawan. Tidak semua kritik yang disampaikan pers itu selalu buruk, karena ada juga kritik yang membangun untuk kemajuan dan kebaikan dunia pendidikan di Pasuruan,” kata Sama Oen.

Apalagi dalam ujarannya, Hasbullah telah menyebut profesi wartawan maupun LSM yang mengganggu pendidikan, akan mati.

 “Kalau sudah mengancam, berarti dia mengedepankan tangan besi, atau mengajak permusuhan dengan lembaga profesi lain,” kata Sam Oen.


Penulis : Humas KJJT
DomaiNesia