Iklan

SEO
Kamis, 19 September 2019, 19.9.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:49:51Z
Berita-TerkiniNasionalPolitik

PDIP Jatim: Batas waktu tinggal sehari, selanjutnya ditangani DPP

Iklan
Surabayapos.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur masih memberikan kesempatan sehari lagi, bagi pendaftar bakal calon kepala daerah yang maju Pilkada Tahun 2020, tetapi belum mengikuti fit and proper test hingga hari ini atau Selasa 19 September 2019. 


Partai Kepala Banteng Moncong Putih di Jawa Timur itu memiliki catatan ada 71 bakal calon, namun yang hadir dan mengikuti fit and proper tes 57 orang. 

Kesempatan sehari besok, atau Jumat 20 September 2019, adalah batas waktu terakhir untuk mengikuti uji kelayakan yang digelar di DPD PDI Perjuangan, Jatim.

"Iya, ada kesempatan lagi besok (Jumat 20 September-Red), itu untuk sisanya atau yang hari ini berhalangan hadir. Untuk materi fit and proper test nya sama, dengan yang hari ini dan kemarin. Selain clear dari kasus-kasus korupsi serta lainnya. Juga soal komitmen-komitmen untuk memakmurkan masyarakat," kata Budi Sulistyono, di sela pelaksanaan tes para bakal calon di DPD PDIP Jatim, di Surabaya, Kamis (19/9/2019).

Disebutkan banyak kader partai lain yang mengikuti uji kelayakan sebagai bakal calon kepala daerah atau wakil kepala daerah, melalui PDIP. Ada yang menginginkan menjadi bakal calon Bupati, ada juga yang ingin di posisi kedua, atau wakil. 

"Iya, banyak juga dari partai lain. Satu, itu memang sengaja diberangkatkan oleh PDI Perjuangan, untuk menjadi sesuatu di daerahnya. Dua, ada yang sengaja ingin diberangkatkan dari PDIP, dan pasangannya dari internal kita (PDIP). Jadi, ada yang ingin menjadi nomor satu, ada yang mendaftar nomor dua atau wakil," urai Budi atau akrab dengan panggilan Kanang, saat menjawab pertanyaan wartawan. 

Disebutkan, misalnya Ponorogo, yang tokohnya dari NasDem yakni Ipong. "Pak Ipong ingin diberangkatkan dari PDIP untuk yang di Ponorogo, untuk nomor duanya belum diketahui," terangnya. 

Lamongan, juga sama Kartika ingin bersama PDIP dan nantinya siapa yang akan dimunculkan untuk nomor duanya belum ditentukan. 

"Kira-kira begitulah, untuk Tuban juga sama, ada Bendahara PAN juga ikut penjaringan, ingin dengan kita (PDI Perjuangan). Dia siap, untuk nomor satu maupun jika nantinya untuk nomor dua," katanya.

Dari sederet nama-nama peserta uji kelayakan, banyak muncul nama incumbent, ada yang dari wakil kembali ingin maju untuk posisi nomor satu atau bakal calon bupati. Ada juga Bupati yang kembali akan maju di posisi yang sama, sebagai bupati, untuk periode kedua. 

"Ada dari Sumenep, dari wakil maju menjadi nomor satu. Dari Kediri, wakil juga maju untuk nomor satu. Ponorogo, dari Bupati kembali maju untuk posisi Bupati," kata Kanang. 

Sementara untuk Surabaya, calonnya mendaftar lewat DPC, karena posisi Wishnu adalah petugas partai yang juga mendapat tugas menjadi tim penguji, mengacu aturan DPP. 

Pihaknya kembali mengingatkan, besok adalah waktu terakhir untuk uji kelayakan sebagai bakal calon. 

"Jika besok tidak datang (di DPD), masih ada waktu, tetapi harus datang ke DPP PDIP, itu sesuai dengan mekanisme," terangnya. 

Lanjut Kanang, keputusan ada di DPP, kewenangan DPP PDIP Jawa Timur untuk melihat kualitas dan bobot calon, dan melakukan scoring untuk memberikan penilaian layak atau tidak layak terhadap bakal calon. 

"Itu kita lihat semua, termasuk bobot dan kualitas bakal calon. DPD hanya memberikan scoring layak atau tidak layak dan DPP (PDIP pusat) yang menentukan dan memutuskan. Indikatornya banyak dan itu akan diperdalam oleh DPP PDI Perjuangan," terang Kanang.(tji)

DomaiNesia