Iklan

SEO
Jumat, 04 Oktober 2019, 4.10.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:49:34Z
RegionalSorotan

DPRD Jatim Minta Pemprov Segera Realisasi Pembangunan Kilang Minyak di Tuban

Iklan
SurabayaPos.com - Pembangunan kilang minyak baru, Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft di Tuban menjadi perhatian wakil rakyat. DPRD Jawa Timur mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim segera merealisasikan penandatangan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Jatim dengan PT Pertamina, yang hingga kini masih tertunda. 


Penundaan itu, oleh DPRD Jatim sangat disayangkan, karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat sekitar tempat pembangunan kilang minyak tersebut.

“Kita meminta kepada pemerintah provinsi Jatim untuk tidak menunda terlalu lama MoU pembangunan kilang minyak itu. Keberadaan kilang minyak itu harus segera direalisasikan,” ujar Budiono Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jatim, Jumat (4/10/2019).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Tuban-Bojonegoro itu menyebut, terwujudnya pembangunan kilang minyak sangat diharapkan oleh masyarakat sekitar. Selain dari sisi bisnis juga diharapkan akan memberi nilai tambah bagi pengusaha khususnya investor. Tak terkecuali juga bagi masyarakat sekitar yang berdekatan di kawasan pembangunan kilang tersebut.

Lanjut Budi, wajar jika masih ada pro dan kontra di masyarakat setempat. Namun, itu bukan menjadi kendala yang berarti.

"Jadi perlu ada penanganan yang komprehensif untuk mengatasi pro dan kontra di masyarakat soal pembangunan kilang ini. Mereka yang pro lahannya dibebaskan tidak perlu menunggu lagi secepatnya harus dibebaskan,” katanya.

Menurutnya, untuk masyarakat yang kontra perlu ada pendekatan dan sosialisasi intensif. Karena, bagi masyarakat petani, kepastian itu sangat penting bagi kelangsungan mereka.

“Masyarakat yang kontra saya yakin bila mereka diberi pemahaman dan diberi kepastian pengganti usha mereka apalagi ada jaminan mereka nantinya dipekerjakan di kilang minyak itu, maka mereka akan mendukung pembangunan kilang itu,” jelasnya.

Ketua DPC Partai Gerindra Bojonegoro itu menambahkan, intinya keberadaan kilang minyak perlu segera direalisasikan. Selain untuk memberikan kepastian bagi investasi, juga dampak positif untuk penyerapan tenaga kerja. 

“Keberadaan kilang minyak tersebut jelas akan memberikan keuntungan terhadap penyerapan tenaga kerja, khususnya untuk masyarakat sekitar. Dan ini juga akan memberikan dampak positif kepastian bagi investasi yang masuk,” terangnya.

Untuk diketahui, MoU antara Pemprov Jatim dengan PT Pertamina soal pembangunan kilang minyak baru, grass root refinery (GRR) Pertamina-Rosneft di Tuban, hingga saat ini belum terealisasi. Sebelumnya, MoU direncanakan digelar pekan lalu.

Kilang minyak tersebut, jika terwujud berkapasitas 300 ribu barel per hari, merupakan kerja sama PT Pertamina dengan Rosneft (Rusia) dengan nilai investasi Rp230 triliun itu butuh lahan seluas hampir 1.000 hektare.

Lahan yang dibutuhkan untuk kilang minyak mencapai 936 hektare. Sementara, sudah ada 348 hektar milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), 109 hektar milik Perhutani, 314 hektar milik warga, dan 165 hektar dari reklamasi.(tji)
DomaiNesia