Iklan

SEO
Rabu, 23 Oktober 2019, 23.10.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:49:11Z
Berita-Terkini

Peringati Hari Santri, Puluhan Ribu Santri Lirboyo Gemakan Sholawat Bersama Habib Syech

Iklan
SurabayaPos.com - Pesan agar pondok pesantren di Jawa Timur mendirikan shalat istisqa' disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di acara Jawa Timur Bersholawat yang dipimpin oleh Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf  di lapangan Ponpes Lirboyo, Kota Kediri, Selasa (22/10/2019).



Khofifah mengajak santri dan kiai Lirboyo bersama-sama tanggap terhadap kondisi Jawa Timur yang sedang dilanda kebakaran hutan dan lahan. 

Saat ini setidaknya enam kawasan gunung di Jatim terbakar akibat kemarau yang mencapai puncaknya. Mulai kawasan Gunung Ijen, Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Wilis, Gunung Kawi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Gunung Raung. 

"Mari kita sama sama memohon agar di Jawa Timur segera diturunkan hujan yang barokah. Kita jadikan shalat istisqo' sebagai hadiah pesantren di Hari Santri Nasional," tegas Khofifah. 

Sementara di acara Jatim Bersholawat diikuti oleh puluhan ribu santri Lirboyo. Alunan sholawat menggema dari pondok Lirboyo yang dilantunkan bersama-sama Habib Syekh. 

"Dengan bersholawat bersama Habib Syech bin Abdul qodir  Assegaf ini kita harap mampu membawa semangat kebangsaan NKRI yang harus terus dijaga terutama oleh para santri," ujarnya.

Khofifah juga menjelaskan tentang asal usul penetapan Hari Santri Nasional. Yang tak lain adalah hari saat tokoh besar KH Hasyim Asy'ari menetapkan Resolusi Jihad. 

"KH Hasyim Asy'ari pada tanggal 22 Oktober 1945 pukul 20.30 WIB saat itu menetapkan fatwa dan  Resolusi Jihad. Santri se-Jawa terutama Surabaya dan Madura bergerak mempertahankan NKRI. Momen Resolusi Jihad ini menjadi dasar penetapan Hari Santri," ucap Khofifah.

Gubernur Khofifah Minta Pesantren Beri Kado Shalat Istisqa' di Hari Santri Nasional


Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak pesantren di Jawa Timur untuk mendirikan shalat istisqa' sebagai hadiah Hari Santri Nasional kepada masyarakat Indonesia yang diperingati pada 22 Oktober 2019. 

Ajakan sholat istisqo' itu disampaikan Khofifah di dua momen peringatan Hari Santri Nasional di Jawa Timur. Tepatnya saat apel peringatan Hari Santri Nasional di Mapolda Jawa Timur, Selasa (22/10/2019) pagi, dan malamnya saat menghadiri acara Jatim Bersholawat di Ponpes Lirboyo Kediri. 

"Kita ingin menjadikan agar Hari Santri Nasional tahun ini kita dedikasikan untuk menyebarkan perdamaian dunia. Karena hari ini kita apelnya di mapolda Jatim  tapi resonansinya bisa global. Dari tempat ini kita kembali serukan kepada dunia pentingnya perdamaian dunia. Hentikan konflik dan peperangan yang menyebabkan manusia menjadi sengsara hidupnya," kata Gubernur Khofifah usai apel di Mapolda Jatim bersama Forkopimda Jatim, ribuan santri, ulama dan lintas elemen masyarakat. 

Dengan khidmat apel Hari Santri diharapkan bisa membangun semangat cinta tanah air, dan menyebarkan kedamaian serta persatuan bangsa. Upacara tersebut juga diisi dengan hening cipta mengirim doa bagi para syuhada dan pahlawan pejuang kemerdekaan. 

Dirinya berharap pesan untuk membangun kedamaian di seluruh dunia harus terus dikumandangkan di event apapun dan kapanpun.

Bersama kiai santri di apel tersebut, secara khusus Khofifah meminta agar ada kado yang dihadiahkan oleh pesantren Jawa Timur dan Indonesia. Yaitu ia ingin agar pesantren menghadiahi Hari Santri Nasional dengan mendirikan shalat istisqa' atau shalat memohon hujan. 

"Kalau boleh saya pesan kepada kita semua saya menghimbau di Hari Santri ini pesantren di Jawa Timur dan di seluruh Indonesia memberikan hadiah kepada warga bangsa berupa shalat Istisqa' di berbagai tempat," kata wanita yang juga mantan Mensos RI ini. 

Menurutnya, kemarau panjang tahun ini memberikan dampak yang cukup besar. Mulai kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan. Oleh sebab itu agar turunnya hujan yang berkah bisa mengakhiri kemarau panjang ini, Khofifah meminta agar ada gerakan shalat istisqa'. 

"Kita mohon, kita semua bermunajat kepada Allah mudah-mudahan segera diturunkan hujan yang memberikan berkah. Jadi saya memohon, menghimbau,  mendorong untuk melaksanakan shalat Istisqa' di berbagai tempat, di setiap lini," ucap Khofifah. 

Acara apel Hari Santri Nasional selain diramaikan ribuan kiai dan santri, juga dihadiri jajaran Forkopimda Jawa Timur. Mulai Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Whisnoe PB, dan jajaran ulama seperti Ketua PW NU Jawa Timur Kiai Marzuki Mustamar, dan juga Ketua MUI Jawa Timur Kiai Abdussomad Buchori. 

Saat itu, Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan bahwa apel ini serentak digelar atas izin Gubernur Jatim. Dimana seluruh anggota Polri dan TNI ikut merayakan Hari Santri. 

"Saya sebagai Kapolda Jawa Timur mengucapkan terima kasih, bahwa doa dari para santri se Jawa Timur Alhamdulillah Jawa Timur dari pelaksanaan pesta demokrasi dengan kemarin yang berujung dengan dilantiknya Presiden, untuk wilayah Jawa Timur wilayah Indonesia aman," terang Luki.(tji)
DomaiNesia