Iklan
 |
| Foto: Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota DPR RI saat sosialisasi di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Kamis (1/6/2023) |
"BTN ini menurut saya langkahnya sudah jelas dan bagus, sebagai solusi rumah impian masyarakat yang memang memiliki penghasilan rendah. Ini sangat membantu," katanya, saat sosialisasi Pacitan, Jatim, Kamis (1/6/2023).
Untuk mewujudkan itu, pria yang akrab disapa Mas Ibas itu memerlukan dukungan semua pihak, termasuk Komisi VI DPR RI agar Bank BTN bisa lebih besar lagi dalam membiayai rumah rakyat, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ibas menambahkan, backlog perumahan yang saat ini mencapai 12,7 juta unit itu bukanlah tugas Bank BTN semata untuk bisa mengurangi angka yang sangat tinggi tersebut. DPR, kata dia, akan mendukung dengan menerbitkan berbagai regulasi agar sektor pembiayaan perumahan bisa tumbuh.
"Selain mewujudkan rumah impian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sektor perumahan juga menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja untuk setiap pembangunan 100.000 unit rumah," jelasnya.
"Begitu juga sektor lain, khususnya properti perumahan, sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Dampak langsung dari sektor perumahan akan dirasakan oleh sekitar 174 sektor turunannya seperti industri semen, pasir, cat, batu dan lain sebagainya," sambung Ibas.
Sehubungan dengan hal tersebut, DPR mendukung Relaksasi POJK 48/POJK.03/2020 untuk sektor perumahan diperpanjang. Hal ini, ungkap Ibas, penting dilakukan mengingat masih berjalannya pemulihan usaha di sektor perumahan.
"Kami juga meminta kepada pemerintah daerah setempat dan stakeholder terkait pembangunan perumahan, untuk mendukung gerakan masyarakat mudah punya rumah seperti memberikan kemudahan perizinan," pungkasnya.
