Iklan
Foto: Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota DPR RI Dapil Jatim VII, saat sosialisasi BUMN di Kabupaten Pacitan, Kamis (1/6/2023). |
Namun, guna mewujudkan dan menjalankannya, PHE butuh dukungan dari berbagai aspek, salah satunya membutuhkan investasi dan transparan dalam menjalankan laju perusahaan di bawah BUMN ini.
"Seluruh strategi yang dijalankan memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit, sehingga PHE perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek," kata Edhie Baskoro Yudhoyono, Anggota DPR RI Dapil Jatim VII, Kamis (1/6/2023).
"Termasuk langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional," timpalnya, saat sosialisasi di Pacitan, dengan tema PT Pertamina Hulu Energi, selaku Subholding Upstream, berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional.
Menurut Ibas, PHE selaku Subholding Upstream, berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional. Pada tahun 2022, kata dia, PHE memberikan kontribusi sebesar 68 persen produksi minyak nasional, dan 34 persen produksi gas nasional.
"Hal ini tercermin dari project gas yang telah onstream seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur, dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah di Indonesia," ujarnya.
Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), imbuh dia, bauran komposisi energi akan berubah secara perlahan hingga tahun 2050, di mana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional. Sejalan dengan hal tersebut, ucap Ibas, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan meningkat.
"Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, PHE menjalankan strategi untuk melawan laju penurunan alamiah melalui pengeboran sumur pengembangan, perawatan sumur, dan melakukan ekpansi," pungkasnya.
Penulis : Red
Baca juga:
"Berita Terbaru Lainnya"
"Berita Terbaru Lainnya"