Iklan

SEO
Senin, 18 November 2019, 18.11.19 WIB
Last Updated 2022-06-12T15:48:49Z
Berita-TerkiniPeristiwaSeni-Budaya

Prosesi Pernikahan Pedang Pora, Simbol Ksatria Membina Keluarga, Kemenag Beri Apresiasi

Iklan
SurabayaPos.com - Pernikahan sepasang kekasih asal Madura bernama Ferdian Asmi Gustamil Putra A.md ANT III dengan
Ziana Wali Dzaini, A.md. Keb. menjadi perhatian tamu undangan khususnya warga Tanjungbumi, tak terkecuali Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan Drs. Abd Haris M.Pd.I yang juga mengapresiasi.


Ia menilai, pernikahan dengan upacara pedang pora dari Universitas Hangtuah Surabaya, menjadi lebih romantis dan menjadi simbol menguatkan ikatan hubungan kekasih dalam kehidupan rumah tangga sebagai istri pelaut.

"Pernikahan Ferdi dan Ziana ini sudah sah dan kemudian diikuti upacara pedang pora sebagai simbol penguatan hubungan antara suami dan istri dalam kehidupan rumah tangga," ujar Haris saat memberi sambutan di pernikahan antara Ferdi dan Ziana di Gedung Arab Wings Banyuates, Sampang, Jawa Timur, Minggu (17/11/2019).

Di sela-sela prosesi, Haris juga memberikan salah satu cara kepada kedua mempelai untuk mendapatkan rahmat dari Allah swt. Harapannya agar kehidupan rumah tangga mempelai menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah.

"Rasulullah memberikan jalan kepada kita mendapatkan Rahmat-Nya yakni jika suami melihat isteri dan pandangannya penuh kasih sayang maka Allah mengkaruniakan kasih sayang-Nya kepada kedua mempelai tersebut," pungkas Haris.


"Tidak hanya itu kalau saling bergandeng tangan maka dosanya juga mengucur sangat deras mendapatkan ampunan dari Allah SWT," pesannya sambil mempraktekkan kepada kedua mempelai serta mendoakannya.

Sementara itu, Inspektur Upacara Pedang Pora Letnan Kolonel (Purn) H. Budi Priyono S.sos, M.M. mengatakan, bahwa upacara pedang pora merupakan upacara tradisi pernikahan perwira laut yang memimpin kehidupan rumah tangga.


"Guna sebagai wujud penghormatan dari Taruna Diploma Pelayaran Universitas Hangtuah Surabaya," ucap Budi sekaligus Dosen Program Diploma Pelayaran (PDP) Universitas Hang Tuah Surabaya.

Budi kemudian menjabarkan, makna dari upacara Pedang Pora termasuk yang digelar di prosesi pernikahan sakral itu. 

Pertama, Memantapkan arti kehidupan rumah tangga kedua mempelai.

Kedua, Untuk menjalin rasa kekeluargaan yang mendalam dengan keluarga Perwira Pelaut di seluruh dunia.

Ketiga, Mencerminkan kehidupan yang harmonis dan kompak antara sesama perwira laut

Keempat, Sebagai wujud kehormatan dukungan para partner Program Diploma Pelayaran kepada seniornya yang menempuh kehidupan baru.(tji)
DomaiNesia